KPK Diminta Tuntaskan Kasus Century di 2013
Published on: Senin, 31 Desember 2012 //
label1,
label10,
label11,
label12,
label2,
label3,
label4,
label5,
label6,
label7,
label8,
label9
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera menuntaskan penyidikan kasus skandalbailout Bank Century di 2013 ini. Megaskandal korupsi ini penting dirampungkan KPK agar publik semakin percaya terhadap lembaga pimpinan Abraham Samad itu.
"Kasus yang harus dituntaskan cukup satu saja yaitu kasus Century," ujar Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (1/1/2013).
Menurut Boy, kinerja KPK selama setahun terakhir ini masih jauh dari memuaskan. Terlebih lagi perseteruan KPK dengan Polri yang terjadi menyusul penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat simulator untuk SIM di Korlantas Polri yang berujung pada penarikan tenaga penyidiknya.
"Belum memuaskan. Apapun perseteruan Polri dan KPK adalah kesalahan keduanya yang kedepankan ego masing-masing," terang Boyamin.
Meski demikian, lanjut Boy, publik masih menaruh kepercayaan kepada KPK. Pasalnya, sejauh ini hanya KPK yang terlihat konsisten dalam upaya pemberantasan di negeri ini, dengan segala keterbatasannya. Terutama dalam menjerat para koruptor yang berasal dari lingkar parlemen.
"Ya karena sistem ongkos politik yang sangat tinggi, sehingga korupsi akan selalu dilakukan politisi di DPR dan eksekutif. KPK juga sudah bagus. Diharapkan kinerja ke depannya meningkat," tandas Boyamin.
"Kasus yang harus dituntaskan cukup satu saja yaitu kasus Century," ujar Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (1/1/2013).
Menurut Boy, kinerja KPK selama setahun terakhir ini masih jauh dari memuaskan. Terlebih lagi perseteruan KPK dengan Polri yang terjadi menyusul penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat simulator untuk SIM di Korlantas Polri yang berujung pada penarikan tenaga penyidiknya.
"Belum memuaskan. Apapun perseteruan Polri dan KPK adalah kesalahan keduanya yang kedepankan ego masing-masing," terang Boyamin.
Meski demikian, lanjut Boy, publik masih menaruh kepercayaan kepada KPK. Pasalnya, sejauh ini hanya KPK yang terlihat konsisten dalam upaya pemberantasan di negeri ini, dengan segala keterbatasannya. Terutama dalam menjerat para koruptor yang berasal dari lingkar parlemen.
"Ya karena sistem ongkos politik yang sangat tinggi, sehingga korupsi akan selalu dilakukan politisi di DPR dan eksekutif. KPK juga sudah bagus. Diharapkan kinerja ke depannya meningkat," tandas Boyamin.